Bagian 10
Barang siapa kenal dirinya maka kenal ia Tuhannya,
Barang siapa kenal Tuhannya maka sesungguhnya, tiadalah dirinya.
,الحــمدلله ألصــلاة والســلام على رسـول الله
و على آله وصـحبـه اجـمعيـن
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ , اَمَّا ب
Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam semesta, berfirman,
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ,إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa). (Qs.Ash Shafat Ayat 159 -160)
Subhaanallah. Ayuhal hadirin wal
hadirat Rahiimahkumullah.Dengan mendahulukan syukur yang dalam kehadirat Allah
SWT, Zat Yang Maha Suci,Tuhan pemimpin seru sekalian alam yang senantiasa
melimpahkan ma’unah Nya kepada kita semua,sehingga sampai kepada saat ini,umur
kita masih berqah di dalam Imani wal Islami,sehingga dengan kekuatan dorongan
Imani wal Islami tersebut kita mempunyai kemampuan menyisihkan waktu untuk
membaca dan memahami postingan yang saya unggah dalam rangka meneruskan
kewajiban yaitu menambah Ilmu pengetahuan agama.
Sembari kita iringkan Sholawat
dan Salam kepangkuan rohaniah junjungan kita pimpinan agung Nabi besar Muhammad
SAW,yang di utus oleh Allah Ta’ala spesialis Zulumati Ilaa Nuruntuk memandu
umat manusia supaya keluar dari lembah hina,hidup Zulmah (gelap) tanpa aturan
illa Nur menujuh arah cahaya yang terang benderang,diseluruh aspek kehidupan
zhohir dan bathin,baik itu untuk kepentingan duniawi wal akhirat,di sana diatur
oleh Allah spesialis menurut kebutuhan manusia itu sendiri,kiranya mari kita
sama berharap agar senantiasa Allah ridho atas kerja baik yang kita lakukan, sehingga
Syafa’at Rosullullah,tersebut melimpah dan menghunjam kelubuk jiwa kita
bersama.
Yang mulia tuan-tuan guru Syekh, kyai, dan Alim Ulama’
rahiimahkumullah, Mohon kiranya, izin untuk membahas tentang Rukun Islam, kedua
yakni Sholat”(di dalam hal ini,keterkaitan Rukun Islam Pertama yakni, Syahadah
sangatlah kuat sekali hubungannya dengan sholat),melihat kondisi kepada khususnya umat Islam dan jika terdapat kekeliruan dalam
penyampaian, mohon diluruskan.Tak lupa terima kasih kepada Ikhwan wal Akhawa, yang sudah berkenan membaca, memperhatikan dan memahami , dari awal
unggahan postingan hingga saat ini,dan harapan penulis untuk menanggapi artikel yang diunggah kiranya,menggunakan Ilmu Dalil (bukti) dari Al Qur‘an,Ilmu Madlul
(yang di buktikan) dari Al Qur’an dan Ayat Muktamat ( ayat yang terang artinya
tidak memerlukan penafsiran)dan Muktasabihat (ayat yang perlu penjelasan) dari
Al Qur’an. .Untuk melanjutkan
unggahan postingan pekan lalu,
agar kiranya tidak terputus, penulis berusaha mencoba semaksimal mungkin
menggunakan bahasa yang mudah di fahami dan berharap Ikhwan wal Akhwat unggahan artikel ini, untuk tidak terburu-buru, tergesa-gesa,santai dan dalam keadaan tenang,dan
dengan waktu luang sehingga karunia Allah SWT, berupa faham akan turun,
InsyaAllah .
تْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah di wahyu
kepadamu, Yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. “Sesungguhnya
sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar dan sesunggunya
zikrullah adalah lebih besar keutamaaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Ankabut Ayat : 45).
Alhamdulillah, pekan lalu telah di
bentangkan dan di jelaskan peristiwa besar perjalanan Isra’ wal Mi’raj Nabi
Muhammad SAW, secara transparan dan gambling dan ahkirnya kesimpulan atau Aqoid
bahwa pada hakekatnya manusia itu “Laa” (tiada), sesungguhnya yang wujud itu
adalah Zat Wajibal Wujud yang bersifat tidak seumpama dengan sesuatu apapun,
Ikhwan wal Akhwat, sekalian yang di rahmati Allah, perjalanan Isra’ wal Mi’raj
Rasulullah sangat erat sekali hubungannya dengan perintah sholat yang kita
amalkan lima waktu sehari semalam, dibarengi dengan sholat sunnat lainnya, dari
Ta’birratur Ikhram sampai salam,InsyaAllah, setelah kita membahas Rukun Islam,
Rukun Iman dan Rukun Ihksan selesai, kita kembali membahas tentang sholatdari
Ta’birratur Ikhram sampai salam secara tranparan dan disinilah pentingnya
tujuan kita, Firman Allah yang di bentangkan di atas menginstruksikan kepada kita
bahwa, sholat mencegah kejih dan ingkar tapi kenyataannya bagi pelaku sholat “
Jauh Pangggang Dari Api” tidak mendapatkan rahmat Allah.
Bagaimanapun kedudukan manusia itu walapun
sampai tingkatan "Makrifat, Hakekat, dan Tarekat" nya tinggi disisi Allah, jika tidak menegakkan sholat
maka makhluq tersebut di katagorikan suatu bentuk pengingkaran,dan manusia itu
mengamalkan sholat,maksiat jalan terus,mengamalkan sholat zdolim jalan terus, mengamalkan
sholat, nentang dan bantah Allah dan Rosul, terus dikerjakan.Bukan perintah
sholat itu yang tidak benar,akan tetapi pelaku sholat itu tidak mampu
mentiadakan (menafikan) keakuan disaat menyembah Allah. Maka terputuslah
hubungan kepada Nya,di karenakan mereka hanya mengerjakan Syari’at tanpa
Hakekat,maka disebut tidak zikrullah dalam sholatnya,neraka Weil tempatnya.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ, الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat,(yaitu) orang-orang yang tidak zikrullah dari shalatnya.(QS. Al
Maa’uun Ayat:4-5).
Ikhwan wal Akhwat yang di rahmati Allah. Di karenakan penyampaian dakwa
Islam tidak menyeluruh hanya Ilmu Syari’at saja, tidak di kenalkan siapa Tuhan
yang susungguhNya untuk di sembah akhirnya menyembah selain Allah, padahal
Dia menciptakan manusia supaya ia kenal Allah, Tuhan seru sekalian alam. Alhamdulillah, kepada yang terhormat penulis mohon ma'af untuk Ikhwan wal Akhwat agar kiranya keterangan selanjutnya penulis menyarankan agar melanjutkan membaca artikel ini di kronologi (Facebook) penulis dengan tema yang sama yakni " As Sholatu Mi’rajul Mukminin (bagian 3), atas perhatiannya penulis ucapan ribuan terima kasih.
Demikianlah wejangan ini,”As Sholatu
Mi’rajul Mukminin (bagian 3)”Mohon ampun kepada Allah SWT,mohon ma’af, bila
terdapat kesalahan dan sedikitpun tidak ada maksud tertentu,hanya semata-mata
menyampaikan haq Allah SWT, agar kita dihadapan Al Haq, tidak saling tuding
menuding satu diantara kita, atas ma’af
yg diberikan,penulis ucapkan tarima kasih, semoga bermanfa’at, hanya
kepunyaan Allah lah segala puji-pujian teragung. InsyaAllah,
kita lanjutkan tentang Rukun Islam kedua yakni
“Syaum” di karenakan saling terkait, kiranya
penulis berharap agar unggahan-unggahan artkel sebelumnya dan sekarang
difahami benar-benar, supaya sebagai bahan acuan untuk melengkapi
unggahan-unggahan artikel akan datang sehingga tidak kehilangan arah dan
tujuan ,
إِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلا, وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Yaa .. Allah, hilangkanlah rasa ujub dalam diri kami sehingga kami tidak pernah terlepas dari tali Aqidah yang sangat kokoh, Aamiin . . yaa Robbal Aalamiin,
Billahi taufiq wal hidayah.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kata-Kata Arifbillah
secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita.
Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya
dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat,
tentu kita akan bisa". (Imam Al Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar