Bagian 14
Barang siapa kenal dirinya maka kenal ia Tuhannya,
Barang siapa kenal Tuhannya maka sesungguhnya, tiadalah dirinya.
,السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ , بــِـسْمِ اللهِ الرَّحْــمٰنِ الرَّحِــيْمِ
,الحــمدلله ألصــلاة والســلام على رسـول الله
و على آله وصـحبـه اجـمعيـن
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ , اَمَّا ب
Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam semesta, berfirman,
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Sebenarnya, Al Quran
itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan
tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. Surat Al Ankabut Ayat : 49)
Allah Maha Besar,Allah Maha Besar,Allah Maha Besar.Tiada Tuhan selain Allah, Dan segala puji hanya kepada Allah,Allah Maha besar dengan segala kebesaran-Nya, Segala pujian sebanyak-banyaknya bagi-Nya.Tiada Tuhan selain Allah, dan Tidaklah kami sembah kecuali Dia.Kami memurnikan Agama Islam,Meskipun orang-orang fasiq,munafiq,musyriq, kafir membencinya.Tidak ada Tuhan selain Allah dengan ke esaan-Nya.Dia Maha menepati janji.Dan menolong hamba-hamba-Nya,memuliakan bala tentara-Nya dan menghancurkan musuh-musuh dengan ke Esaan-Nya.Tiada Tuhan selain Allah, Sehingga sampai kepada saat ini,umur kita masih berkhah di dalam imani wal Islami, sehingga dengan kekuatan dorongan imani wal Islami tersebut kita mempunyai kemampuan menyisihkan waktu untuk membaca dan memahami artikel yang penulis unggah dalam rangka meneruskan kewajiban yaitu menambah Ilmu pengetahuan agama.
Sembari kita iringkan Sholawat dan Salam kepangkuan rohaniah junjungan
kita pimpinan agung Nabi besar Muhammad SAW,yang di utus oleh Allah Ta’ala
spesialis zulumati Ilaa Nur,untuk memandu umat manusia supaya keluar dari
lembah hina,hidup zulmah (gelap) tanpa aturan illa Nur menujuh arah cahaya yang
terang benderang, diseluruh aspek kehidupan zhohir dan batin,baik itu untuk
kepentingan duniawi wal akhirati,di sana diatur oleh Allah spesialis menurut
kebutuhan manusia itu sendiri, kiranya mari kita sama berharap agar senantiasa
Allah ridho atas kerja baik yang kita lakukan, sehingga syafa’at
Rosulullah, tersebut melimpah dan menghunjam
kelubuk jiwa kita bersama.Yang mulia tuan-tuan guru Syekh, Kyai, dan
Alim Ulama’ rahiimahkumullah, Mohon kiranya, izin dan restunya untuk membahas
tentang Rukun Islam, ketiga yakni,” Syaum (puasa)” (di dalam hal
ini, keterkaitan Rukun Islam Pertama yakni, Syahadah sangatlah kuat sekali
hubungannya dengan Syaum/puasa), melihat kondisi kepada khususnya umat Islam dan jika terdapat kekeliruan dalam
penyampaian, mohon diluruskan dan,tak lupa terima kasih kepada para pembaca artikel ini, yang telah berkenan membaca, memperhatikan dan memahami ,dari awal
unggahan artikel hingga saat ini, dan harapan penulis untuk menanggapi artikel yang diunggah kiranya kita menggunakan Ilmu Dalil (bukti) dari Al Qur‘an,Ilmu
Madlul (yang di buktikan) dari Al Qur’an dan Ayat Muktamat ( ayat yang terang
artinya tidak memerlukan penafsiran) dan Muktasabihat (ayat yang perlu
penjelasan) dari Al Qur’an.
InsyaAllah, artikel yang penulis unggah disini banyak
sekali ilmu Islam bagi siapa-siapa yang ingin memperoleh ilmu agama besar ini, dan
bersabarlah untuk membacanya.Berharap
sekali agar kiranya artikel yang lalu benar-benar difahami,di ulang-ulang membacanya,karena unggahan ini berkaitan erat dengan unggahan yang
lalu,sekarang dan akan datang.Untuk melanjutkan unggahan artikel pekan lalu agar kiranya tidak terputus, penulis berusahasemaksimal mungkin menggunakan bahasa yang dapat difahami dan berharap para pembaca
unggahan artikel ini, untuk tidak terburu-buru,tergesa-gesa, santai dan dalam
keadaan tenang,dan dengan waktu luang sehingga karunia Allah SWT, berupa faham
akan turun, InsyaAllah,
Tanda orang yang
mendapatkan rahmat itu ada keterbukaan hijab (dinding) yang menghalangi antara
hamba dengan Kholiqnya. Hijab itu adalah hawa dan nafsu. Orang yang mencicipi
rahmat di bukakan Allah hijab tersebut,Ibadah Syaum (puasa) yang
mendapatkan syafa’at Rasul yang orang akan kembali kepada kata fitrah (suci dan
bersih).
لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
“Tetapi orang-orang
yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di
atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri
janji-Nya.(QS. Az Zumar Ayat : 20)
Alhamdulillah, beberapa
hari lagi kita telah menunaikan sebulan penuh,perintah Allah dan Rasulnya Nya,yakni
kewajiban kaum mu’minin wal mu’minat, muslimin wal muslimat syaum (puasa) di
dalam bulan yang penuh barokhah, Syaumul syahri “Ramadhan”,dan perintah amalan
Zakat Fitra yang sesuai dengan Syari’at Allah (aturan-aturan dan undang –undang
Allah dan Rasul Nya). Sesuatu amalan yang bertujuan membentuk karakter manusia
menjadi Abdi Allah yang lebih dekat
dengan Tuhanya,dengan penuh perjuangan rintangan dalam suatu bentuk pengabdian,
(1) Dengan jiwa munafiq yang selalu mendustai, menghianati dan mengingkari perintah dan larangan Allah dan RasulNya, sehingga berdampak besar pengaruhnya kepada qalb (hati) nya, berupa kemauan yang menggelisahkan untuk menghadapi hiruk pikuknya dunia ini,dengan amalan syaum syahri Ramadhan,penuh dengan keikhlasan, kemauannya yang selama ini mendustai, mengkhianati dan mengingkari,InsyaAllah dengan rahmat Nya, Dia menggantikan keburukkannya dengan kebaikkan sehinggga kemauan qalb (hati) nya tunduk hati di bawah takdir (ketentuan Allah), dengan membawa ketentraman dan kedamaian qalb (hati) nya, untuk kemauan yang fitri selalu menjunjung tinggi sifat Jalal (kebesaran Tuhan) dengan martabat Asma’, dengan selalu menyebut “Subhaanallah”
(2) Dengan jiwa musyriq yang selalu menggunakan logika dan mensekutukan Allah dalam beramal dan beribadah selain Dia, sehingga berdampak besar kepada otaknya,berupa pemikiran yang selalu buruk sangka dan tidak mengimani baik dan buruk datang dari Allah, Tuhan seru sekalian alam,menimbulkan penyakit-penyakit zindiq, dengan syaumi syahri Ramdhan,InsyaAllah,Allah memberikan jalan keluar apa-apa yang ia fikirkan, sehingga pemikirannya selalu ridho atas apa-apa yang Allah ridhoi.Untuk fikiran yang fitri selalu menjunjung tinggi sifat Jamal (ke elokan Tuhan) dengan martabat Sifat, dengan selalu menyebut “Alhamdulillah”
(3) Dengan jiwa kufur ni’mat (ingkar) yang selalu membantah dan mengingkari Al Qur’an dan Sunnah dalam beramal dan beribadah kepada Allah, berdampak sangat besar terhadap ruhnya,berupa perasaan yang menolak kebenar-kebenaran yang Haq,walupun terang benderang dunia ini, perasaannya gelap gulita, seperti berjalan di kegelapan malam tidak mendapatkan nur (cahaya) dari Tuhannya, yang tidak dapat membedahkan antara haq dan yang bathil. Dengan amalan syaum syahri Ramadhan, InsyaAllah, Allah melepaskan sifat kemanusiannya menjadi jiwa ikhsan, dengan perasaan kemanusianya tenggelam dalam wujud kungret Tuhannya, sehingga ia tidak pernah lagi berbuat kecuali Allah yang memperbuatkan, tidak pernah lagi berkehendak kecuali Allah yang menghendaki, tidak pernah lagi melihat kecuali Allah yang melihatkan, tidak pernah lagi mendengar kecuali Allah yang mendengarkan, tidak pernah lagi berkata kecuali Allah yang mengatakan, tidak pernah lagi tahu kecuali Allah yang member tahukan dan tidak pernah lagi hidup kecuali Allah yang menghidupakan, karena ia merasakan “Wahuwa ma’akum aina maa kuntum’’ (Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada). (QS. Al Hadid Ayat : 4).
(1) Dengan jiwa munafiq yang selalu mendustai, menghianati dan mengingkari perintah dan larangan Allah dan RasulNya, sehingga berdampak besar pengaruhnya kepada qalb (hati) nya, berupa kemauan yang menggelisahkan untuk menghadapi hiruk pikuknya dunia ini,dengan amalan syaum syahri Ramadhan,penuh dengan keikhlasan, kemauannya yang selama ini mendustai, mengkhianati dan mengingkari,InsyaAllah dengan rahmat Nya, Dia menggantikan keburukkannya dengan kebaikkan sehinggga kemauan qalb (hati) nya tunduk hati di bawah takdir (ketentuan Allah), dengan membawa ketentraman dan kedamaian qalb (hati) nya, untuk kemauan yang fitri selalu menjunjung tinggi sifat Jalal (kebesaran Tuhan) dengan martabat Asma’, dengan selalu menyebut “Subhaanallah”
(2) Dengan jiwa musyriq yang selalu menggunakan logika dan mensekutukan Allah dalam beramal dan beribadah selain Dia, sehingga berdampak besar kepada otaknya,berupa pemikiran yang selalu buruk sangka dan tidak mengimani baik dan buruk datang dari Allah, Tuhan seru sekalian alam,menimbulkan penyakit-penyakit zindiq, dengan syaumi syahri Ramdhan,InsyaAllah,Allah memberikan jalan keluar apa-apa yang ia fikirkan, sehingga pemikirannya selalu ridho atas apa-apa yang Allah ridhoi.Untuk fikiran yang fitri selalu menjunjung tinggi sifat Jamal (ke elokan Tuhan) dengan martabat Sifat, dengan selalu menyebut “Alhamdulillah”
(3) Dengan jiwa kufur ni’mat (ingkar) yang selalu membantah dan mengingkari Al Qur’an dan Sunnah dalam beramal dan beribadah kepada Allah, berdampak sangat besar terhadap ruhnya,berupa perasaan yang menolak kebenar-kebenaran yang Haq,walupun terang benderang dunia ini, perasaannya gelap gulita, seperti berjalan di kegelapan malam tidak mendapatkan nur (cahaya) dari Tuhannya, yang tidak dapat membedahkan antara haq dan yang bathil. Dengan amalan syaum syahri Ramadhan, InsyaAllah, Allah melepaskan sifat kemanusiannya menjadi jiwa ikhsan, dengan perasaan kemanusianya tenggelam dalam wujud kungret Tuhannya, sehingga ia tidak pernah lagi berbuat kecuali Allah yang memperbuatkan, tidak pernah lagi berkehendak kecuali Allah yang menghendaki, tidak pernah lagi melihat kecuali Allah yang melihatkan, tidak pernah lagi mendengar kecuali Allah yang mendengarkan, tidak pernah lagi berkata kecuali Allah yang mengatakan, tidak pernah lagi tahu kecuali Allah yang member tahukan dan tidak pernah lagi hidup kecuali Allah yang menghidupakan, karena ia merasakan “Wahuwa ma’akum aina maa kuntum’’ (Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada). (QS. Al Hadid Ayat : 4).
untuk ruh yang selalu fitri selalu menjunjung tinggi sifat
Kamal (kesempurnaan Tuhan) dengan martabat Zat, dengan selalu menyebut “Allahu
Akbar”.Menahan dan menimbulkan bujuk rayu makanan dan minuman dari hawa dan
nafsunya yang selama ini menguasai Jirim dan Jisimnya untuk beramal kepada
Allah,
(4) Dengan jiwa fasiq (jahat) yang selalu melanggar aturan-aturan dan undang-undang Allah dan Rasul Nya, berdampak kepada jirim (tubuh luar) dan berdampak kepada jisim (tubuh dalam), dengan amalan syaum syahri "Ramadhan", Maka dengan qalb(hati) nya di penuhi jiwa yang selalu ikhlas melaksanakan perintah dan larangan Allah.Dan dengan otaknya yang selalu ridho dengan keputusan yang di takdirkan Allah.Dan dengan ruhnya yang selalu ikhsan kepada Allah.Ia wujudkan iman ke dalam amal tersebut ke dalam perbuatan sehari- hari baik hubungan kepada Allah maupun hubungan sesama manusia bahkan kepada makhluq lain, yang di syariatkan Allah,sehingga memperoleh ketawaqalan ( yang di sebut dengan "Rahmatan Lill 'Aalamiin). Keterangan diatas adalah tanda-tanda orang-orang yang berhasil dalam pencucian jiwanya pada amalan syaum syahri Ramadhan dan “Beruntunglah orang-orang yang mensucikankan jiwa’ dan Allah tidak pernah memungkiri janji-janji Nya sesuai Firman Allah. (QS. Az Zumar Ayat : 20),yang di tampilkan di atas.
(4) Dengan jiwa fasiq (jahat) yang selalu melanggar aturan-aturan dan undang-undang Allah dan Rasul Nya, berdampak kepada jirim (tubuh luar) dan berdampak kepada jisim (tubuh dalam), dengan amalan syaum syahri "Ramadhan", Maka dengan qalb(hati) nya di penuhi jiwa yang selalu ikhlas melaksanakan perintah dan larangan Allah.Dan dengan otaknya yang selalu ridho dengan keputusan yang di takdirkan Allah.Dan dengan ruhnya yang selalu ikhsan kepada Allah.Ia wujudkan iman ke dalam amal tersebut ke dalam perbuatan sehari- hari baik hubungan kepada Allah maupun hubungan sesama manusia bahkan kepada makhluq lain, yang di syariatkan Allah,sehingga memperoleh ketawaqalan ( yang di sebut dengan "Rahmatan Lill 'Aalamiin). Keterangan diatas adalah tanda-tanda orang-orang yang berhasil dalam pencucian jiwanya pada amalan syaum syahri Ramadhan dan “Beruntunglah orang-orang yang mensucikankan jiwa’ dan Allah tidak pernah memungkiri janji-janji Nya sesuai Firman Allah. (QS. Az Zumar Ayat : 20),yang di tampilkan di atas.
Penjelasan diatas mengisyaratkan kepada diri masing-masing kita untuk mengkoreksi kembali,setelah berlalunya amalan besar yakni syaum syahri Ramadhan, apakah memberi bekas suatu keberhasilan dari amal tersebut atau mala sebaliknya tidak mendapatkan syafa’at Rasullullah,itu hanya kita sendiri yang merasakan dan mengetahuinya, atas tanda-tanda tersebut diatas sudah jelas apakah sudah kita miliki atau belum, Dari ruhnya ataupun perasaannya yang tidak lagi mengingkari kepada Zat Nya dengan perintah beramal dan beribadah. Dari otak ataupun fikirannya yang tidak lagi menduakan (mensekutukan) kepada Sifat Nya dengan perintah beramal dan beribadah. Dari qalb (hati)nya ataupun kemauannya yang tidak lagi mendustakan kepada Asma’ Nya, dari jisim (tubuh dalam yang memakai tubuh luar) ataupun perbuatannya yang tidak lagi melanggar syari’at kepada Af’al Nya dengan menunaikan perintah dan meninggalkan larangan Nya.
Kini larva yang sebulan penuh berada
didalam kepompong dengan izin Robbnya, ia keluar sebagai kupu-kupu yang indah
lagi menarik bila dipandang sepasang mata, pertahankanlah sampai akhir hayyat
walaupun memelihara keberhasilan itu lebih sulit dari meraihnya, yakin dan
pecayalah selama kita mengamalkan Syari’at-Syari’at Allah dan Rasul Nya (Al Qur’an dan Sunnah), kita selalu didalam lindungan
Allah, Tuhan semesta alam.
Seperti apa yang di sabdakan Rasullullah berikut, Dari Wahab bin Munabbib bahwa dia berkata : “Beliau Nabi Muhammad SAW “bersabda :“Inna Ibliisa ‘alaihil la’natu yashiihu fii kulli yaumi ‘iidin fa yajtami’u ahluhu ‘indahu fa yaquuluuna : “Ya sayyidanaa man aqhdhabaka, inna nukassiruhu”. Fa yaquulu : “Laa syai-a wa lakinnallaaha ta’aala qad ghafara lihaadzihil ummati fii haadzal yaumi, fa ‘alaikum an tasyghaluuhum billadzdaati wasy syahawaati wa syurbil khamri hattaa yabghadhahumullaahu”“sungguh Iblis ‘alaihil la’nat itu berteriak pada tiap-tiap Hari Raya, maka para ahlinya/tentaranya sama berkumpul di sekelilingnya sambil berkata : “Wahai baginda kami, siapakah yang menjadikan baginda murka,maka sungguh dia akan kami hancurkan. Iblis berkata :“Tidak ada sesuatu,akan tetapi Allah ta’aalaa pada hari ini telah mengampuni umat ini.Maka kamu sekalian harus menyibukkan mereka dengan segala macam yang lezat-lezat,dengan syahwat dan dengan minum arak,sehingga Allah menurunkan azab di karenakan perbuatan mereka”.
Di dalam suatu ujian tentu ada yang lulus atau gagal untuk itu bagi yang belum beruntung mendapatkan keberhasilan,tidaklah berkecil hati tetapkan istiqomah untuk memperbaiki diri tidak dengan berputus asa,karena masih ada kesempatan-kesempatan dan waktu lain walaupun berkhahnya tentulah berbeda dengan bulan suci Ramadhan, awas Iblis ‘alaihil la’nat, berusaha dengan segala cara merekrut sebanyak-banyaknya menyesatkan anak cucu Adam. Betapa waktu bagaikan kilat yang dirasa, betapa usia semangkin mendekati kematian, perbandingan waktu di akhirat dan waktu di dunia adalah satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun waktu di dunia, dan telah Allah tetapkan di dalam Firmann Nya.
Seperti apa yang di sabdakan Rasullullah berikut, Dari Wahab bin Munabbib bahwa dia berkata : “Beliau Nabi Muhammad SAW “bersabda :“Inna Ibliisa ‘alaihil la’natu yashiihu fii kulli yaumi ‘iidin fa yajtami’u ahluhu ‘indahu fa yaquuluuna : “Ya sayyidanaa man aqhdhabaka, inna nukassiruhu”. Fa yaquulu : “Laa syai-a wa lakinnallaaha ta’aala qad ghafara lihaadzihil ummati fii haadzal yaumi, fa ‘alaikum an tasyghaluuhum billadzdaati wasy syahawaati wa syurbil khamri hattaa yabghadhahumullaahu”“sungguh Iblis ‘alaihil la’nat itu berteriak pada tiap-tiap Hari Raya, maka para ahlinya/tentaranya sama berkumpul di sekelilingnya sambil berkata : “Wahai baginda kami, siapakah yang menjadikan baginda murka,maka sungguh dia akan kami hancurkan. Iblis berkata :“Tidak ada sesuatu,akan tetapi Allah ta’aalaa pada hari ini telah mengampuni umat ini.Maka kamu sekalian harus menyibukkan mereka dengan segala macam yang lezat-lezat,dengan syahwat dan dengan minum arak,sehingga Allah menurunkan azab di karenakan perbuatan mereka”.
Di dalam suatu ujian tentu ada yang lulus atau gagal untuk itu bagi yang belum beruntung mendapatkan keberhasilan,tidaklah berkecil hati tetapkan istiqomah untuk memperbaiki diri tidak dengan berputus asa,karena masih ada kesempatan-kesempatan dan waktu lain walaupun berkhahnya tentulah berbeda dengan bulan suci Ramadhan, awas Iblis ‘alaihil la’nat, berusaha dengan segala cara merekrut sebanyak-banyaknya menyesatkan anak cucu Adam. Betapa waktu bagaikan kilat yang dirasa, betapa usia semangkin mendekati kematian, perbandingan waktu di akhirat dan waktu di dunia adalah satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun waktu di dunia, dan telah Allah tetapkan di dalam Firmann Nya.
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,
kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. As Sajadah Ayat : 5)
Demikianlah wejangan ini,“Bukanlah orang kuat itu, yang kuat bergulat, akan tetapi orang kuat itu adalah orang yang mengendalikan Hawa dan Nafsu (Al Amarah dan Al Lauwamah)(Bagian 4).”Mohon ampun kepada Allah SWT,mohon ma’af, bila terdapat kesalahan dan sedikitpun tidak ada maksud tertentu, hanya semata-mata menyampaikan haq Allah SWT, agar kita dihadapan Al Haq, tidak saling tuding menuding satu diantara kita,atas ma’af yg diberikan,penulis ucapkan tarima kasih, semoga bermanfa’at, hanya kepunyaan Allah lah segala puji-pujian teragung. InsyaAllah, kita lanjutkan, tentang Rukun Islam kelima yakni “Hajji (Menjelaskan makna yang tersirat di balik pelaksanaan ibada Hajji)” di karenakan saling terkait, penulis berharap agar unggahan-unggahan artikel sebelumnya dan sekarang difahami benr-benar, supaya sebagai bahan acuan untuk melengkapi unggahan-unggahan artikel akan datang sehingga tidak kehilangan arah dan tujuan ,
إِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلا, وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Wahai
Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim.
Yaa .. Allah, hilangkanlah rasa ujub
dalam diri kami sehingga kami tidak pernah terlepas dari tali Aqidah yang
sangat kokoh, Aamiin . . yaa Robbal Aalamiin,
Billahi taufiq wal hidayah.
Kata-Kata Arifbillah
"Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati". (Imam Al Ghazali)
Billahi taufiq wal hidayah.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kata-Kata Arifbillah
"Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati". (Imam Al Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar